Ia menyeru mereka untuk bersujud. Mereka pun bersujud kecuali seorang, iaitu yang cacat kedua matanya, kerana dirinyalah yang menampakkan diri kepada mereka dan menggantikan Iblis. Hal itu dilakukan kerana yakin bahawa Iblis tidak muncul setelah berlalu dua hari. Maka ia meminyaki tubuhnya dengan sesuatu bahan seperti fosfor. Atau, bahan itu memang benar-benar fosfor yang disapukan pada tubuhnya. Lalu ia menampakkan dirinya pada mereka dengan sinar cahaya atau permainan-permainan api.
Ia berkata kepada mereka:
“Tanda keredhaanku atas kamu semua adalah adanya seseorang yang akan hidup di tengah-tengah kamu. Ia adalah puteraku. Aku mengutuskannya kepada kamu dan seluruh alam. Ia adalah raja kamu anak tuhan. Ia akan menjaga dan memelihara kamu. Ia nampak aneh bagi kamu dan utusan baru ke bumi kamu. Jika ia memerentahkan sesuatu, taatilah. Jika ia melarang sesuatu, janganlah membantahnya. Jika ia meminta sesuatu, berikanlah. Jika ia memberi kepada kamu, maka bersujudlah kepadanya. Ia adalah dariku, dan aku adalah darinya. Kami adalah satu seperti matahari dan cahayanya. Isyarat ketuhanannya ialah keanehan kedua matanya. Barangsiapa memandang kedua matanya, maka ia akan mendapat syurga dan keredhaan”
Kemudian, ia menghilang, dan merekapun tidak melihatnya lagi. Mereka mulai mencari orang asing, utusan itu. Akhirnya, mereka menemukannya sedang tidur di bawah pohon di tengah hutan. Mereka membangunkannya. Iapun bangun. Kemudian, mereka bersujud di hadapannya seraya bergumam memohon keredhaan, iapun berkata kepada mereka:
“Berdirilah! Bapaku, tuhan sang agung telah mengampuni segala dosa kamu. Setelah hari ini, lakukanlah apa saja yang kamu mahu. Barangsiapa melakukan dosa, maka hendaklah ia mendatangiku dan mengaku kesalahannya di hadapanku. Aku akan memintakan syafaat baginya kepada bapaku. Bapaku tidak akan menolak do’a dan permintaanku.”
Mulailah Dajjal menemukan ketenangan lagi. Akan tetapi, keserakahannya tidak terbatas. Angan-angannya melantur panjang. Ia ingin menguasai seluruh negeri yang pernah disinggahi atau dilaluinya. Di sinilah awal mulanya. Penduduk kota itu mulai menpersembahkan ketundukan dan ketaatan. Mereka memberikan apa saja yang di mintanya berupa perhiasan. Ia meminta kepada mereka untuk dibuatkan perahu besar. Ia sendiri yang merancang kerangkanya seperti pesawat terbang Fir’aun. Mereka pun membuatkannya. Dengan perahu besar itu, ia ingin mengelilingi dunia.
Ia menyenangkan mereka bahawa ia akan menjadikan seluruh alam tunduk pada pulau itu, dan semuanya akan menjadi kerajaannya dengan ibu kotanya adalah pulau tersebut. Ia belayar dengan para pembantu dan pengawalnya yang kuat-kuat menuju Amerika Utara.
Perjalanan ini terjadi pada awal abad ke-8 M (abad ke -2 H). Mula-mula, ia memasuki Amerika melalui Florida, pantai Miami. Saat itu belum ada nama Florida dan pantai Miami. Yang ada hanyalah padang sahara yang luas dan gersang. Bersama para pengawalnya, ia berhenti di pantai luas. Ia berkata pada para pengawalnya:
“Tanah ini akan menjadi milikiku." Akan tetapi, Dajjal ketika masuk ke padang Sahara mendapatkan beberapa gua dan rumah-ruah di batu- batu besar. Ia menemuka beberapa kaum yang hampir telanjang yang disebut Karmas atau Harmas, yakni para penyembah Harmas salah satu nama Iblis, kerana ia memang suka dusta. Mereka adalah para penyembah si pendusta. Namun, mereka menyimpangkan makna ‘harmas’ menjadi ‘rabb’,’ilah’ atau 'as-sayd al-musaitir’ (tuan yang kuasa).
Ia berkata kepada mereka:
“Tanda keredhaanku atas kamu semua adalah adanya seseorang yang akan hidup di tengah-tengah kamu. Ia adalah puteraku. Aku mengutuskannya kepada kamu dan seluruh alam. Ia adalah raja kamu anak tuhan. Ia akan menjaga dan memelihara kamu. Ia nampak aneh bagi kamu dan utusan baru ke bumi kamu. Jika ia memerentahkan sesuatu, taatilah. Jika ia melarang sesuatu, janganlah membantahnya. Jika ia meminta sesuatu, berikanlah. Jika ia memberi kepada kamu, maka bersujudlah kepadanya. Ia adalah dariku, dan aku adalah darinya. Kami adalah satu seperti matahari dan cahayanya. Isyarat ketuhanannya ialah keanehan kedua matanya. Barangsiapa memandang kedua matanya, maka ia akan mendapat syurga dan keredhaan”
Kemudian, ia menghilang, dan merekapun tidak melihatnya lagi. Mereka mulai mencari orang asing, utusan itu. Akhirnya, mereka menemukannya sedang tidur di bawah pohon di tengah hutan. Mereka membangunkannya. Iapun bangun. Kemudian, mereka bersujud di hadapannya seraya bergumam memohon keredhaan, iapun berkata kepada mereka:
“Berdirilah! Bapaku, tuhan sang agung telah mengampuni segala dosa kamu. Setelah hari ini, lakukanlah apa saja yang kamu mahu. Barangsiapa melakukan dosa, maka hendaklah ia mendatangiku dan mengaku kesalahannya di hadapanku. Aku akan memintakan syafaat baginya kepada bapaku. Bapaku tidak akan menolak do’a dan permintaanku.”
Mulailah Dajjal menemukan ketenangan lagi. Akan tetapi, keserakahannya tidak terbatas. Angan-angannya melantur panjang. Ia ingin menguasai seluruh negeri yang pernah disinggahi atau dilaluinya. Di sinilah awal mulanya. Penduduk kota itu mulai menpersembahkan ketundukan dan ketaatan. Mereka memberikan apa saja yang di mintanya berupa perhiasan. Ia meminta kepada mereka untuk dibuatkan perahu besar. Ia sendiri yang merancang kerangkanya seperti pesawat terbang Fir’aun. Mereka pun membuatkannya. Dengan perahu besar itu, ia ingin mengelilingi dunia.
Ia menyenangkan mereka bahawa ia akan menjadikan seluruh alam tunduk pada pulau itu, dan semuanya akan menjadi kerajaannya dengan ibu kotanya adalah pulau tersebut. Ia belayar dengan para pembantu dan pengawalnya yang kuat-kuat menuju Amerika Utara.
Perjalanan ini terjadi pada awal abad ke-8 M (abad ke -2 H). Mula-mula, ia memasuki Amerika melalui Florida, pantai Miami. Saat itu belum ada nama Florida dan pantai Miami. Yang ada hanyalah padang sahara yang luas dan gersang. Bersama para pengawalnya, ia berhenti di pantai luas. Ia berkata pada para pengawalnya:
“Tanah ini akan menjadi milikiku." Akan tetapi, Dajjal ketika masuk ke padang Sahara mendapatkan beberapa gua dan rumah-ruah di batu- batu besar. Ia menemuka beberapa kaum yang hampir telanjang yang disebut Karmas atau Harmas, yakni para penyembah Harmas salah satu nama Iblis, kerana ia memang suka dusta. Mereka adalah para penyembah si pendusta. Namun, mereka menyimpangkan makna ‘harmas’ menjadi ‘rabb’,’ilah’ atau 'as-sayd al-musaitir’ (tuan yang kuasa).
No comments:
Post a Comment