[CATITAN: Jin mempunyai kemampuan untuk mendirikan bangunan dan menghias benar-benar seperti manusia. Hal itu dijelaskan dalam firman Allah s.w.t:
“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan, dan perjalanannya di waktu petang sama dengan perjalanan sebulan (pula), dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahgian dari jin ada yang bekerja di hadapan (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perentah Kami, maka Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari bangunan-bangunan yang tinggi dan patung-patung dan piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada diatas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (Erti Surah Saba’: 12-13)
Halaman luar tempat ibadah Nabi Sulaiman meliputi kolam sangat luas yang dituangi perunggu dan disangga dua belas patung lembu yang menggambarkan dua belas kabilah. Kolam ini dinamakan “laut perunggu”. Barangkali itulah yang dimaksudkan dalam firman-Nya: ... Dan piring-piring yang besar seperti kolam, … (Erti Surah Saba’: 13).]
Tiba-tiba mereka menghentikannya di hadapan salah satu makhluk yang sedang menunduk agar mereka masuk kepada tuan besarnya sambil menunduk. Ia menolak. Mereka berbisik kepadanya:
“Ini adalah etika masuk kepada raja yang menjadi tuhan.” Maka ia berkata kepada mereka. “Aku adalah raja yang menjadi tuhan.”
Maka mereka menundukkan kepala kepadanya, dan meninggalkannya sendirian. Kemudian ia masuk sambil menunduk. Ia mendapati dirinya berada di dalam ruangan luas dan gelap. Namun cahaya berwarna jingga tua bersinar dari salah satu sisinya. Tiba-tiba ia merasakan seakan-akan seluruh ruangan itu diterangi cahaya seperti api. Ia mendapati dirinya berhadap-hadapan dengan makhluk yang hodoh rupanya, menyeramkan, hampir-hampir membekukan darah dalam salurannya. Kalaulah ia tidak terus menampakkan diri sebagai orang tua seperti orang tua Najd yang dikenal oleh Dajjal sebelumnya, maka Iblis terkutuk itu mendekatinya tanpa menunduk dan Dajjal mendekatinya tanpa menunduk. Lalu keduanya saling berjabat tangan. Iblis semoga Allah melaknatinya berkata:
“Wahai manusia (tanda) kiamat, aku telah menantimu sejak jutaan tahun. Aku telah membuat persiapan untukmu sejak kemunculan nabi dari Arab ini untuk kita hancurkan umatnya yang menhadang dan merintangi kita. Permusuhan antara kita dan mereka tidak akan hilang. Entah mereka yang menang atau kita yang menang. Kalau kita menang, kita telah mengalahkan Allah. Kalau kita mengalahkan Allah , kita menjadi tuhan bersama-Nya, yang tidak ada skutu bagi kita. Itulah saatnya kita mencipta sebagaimana ia mencipta. Jika tidak, katakan padaku, dari mana Allah mendatangkan makhluk-makhluk ini dan menciptakannya dari kaf dan nun? Pasti Dia belajar dari tuhan sebelum-Nya dan dapat memahami rahsia-rahsianya, kemudian mengkhianatinya dan menciptakan ini dengan apa yang diketahui-Nya dari rahsia-rahsia itu. Aku dan engkau dapat mencapai apa yang telah di capai-Nya hanya dengan memusnahkan umat ini. Allah telah mengampuni Nabi mereka atas dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang, memberi mereka malam al-Qadar yang lebih baik dari seribu bulan, memberi mereka tempat wukuf di ‘Arafah. Mereka kembali dari ‘Arafah bagaikan dilahirkan kembali oleh ibunya, memberi mereka ‘istighfar (pemohonan ampunan) dan lalu Dia pun menerima ampunan mereka, dan memberi mereka taubat dan menerima taubat mereka selama belum sakarat. Dia telah memuliakan mereka. Lantas, mengapa kita tidak menguasai dan menghancurkan mereka dengan keinginan nafsu dan cubaan hidup berupa harta, anak, wanita, emas, hukum, kekuasaan dan kedudukan? Kita kirim kepada mereka para pembantu kita dari kalangan syaitan, jin dan manusia untuk menghancurkan mereka semuanya serta merobek Al-Qur’an dalam dada mereka sehingga mereka menjadi Muslim hanya pada nama saja. Kita jadikan orang-orang Yahudi, bangsamu itu, sebagai pemegang kepimpinan serta penerima korban dan tebusan sehingga mereka menetapkan pajak dan memperolehi apa yang dijanjikan pada mereka untuk menguasai Palestina. Dengan begitu, mereka menjadi penguasa seluruh dunia. Aku menjadi sahabatmu yang tersembunyi dan sekutumu di atas ‘arsy dan kekuasaan.”
“Dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman, yang perjalannya di waktu pagi sama dengan perjalanan sebulan, dan perjalanannya di waktu petang sama dengan perjalanan sebulan (pula), dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. Dan sebahgian dari jin ada yang bekerja di hadapan (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perentah Kami, maka Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari bangunan-bangunan yang tinggi dan patung-patung dan piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada diatas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih.” (Erti Surah Saba’: 12-13)
Halaman luar tempat ibadah Nabi Sulaiman meliputi kolam sangat luas yang dituangi perunggu dan disangga dua belas patung lembu yang menggambarkan dua belas kabilah. Kolam ini dinamakan “laut perunggu”. Barangkali itulah yang dimaksudkan dalam firman-Nya: ... Dan piring-piring yang besar seperti kolam, … (Erti Surah Saba’: 13).]
Tiba-tiba mereka menghentikannya di hadapan salah satu makhluk yang sedang menunduk agar mereka masuk kepada tuan besarnya sambil menunduk. Ia menolak. Mereka berbisik kepadanya:
“Ini adalah etika masuk kepada raja yang menjadi tuhan.” Maka ia berkata kepada mereka. “Aku adalah raja yang menjadi tuhan.”
Maka mereka menundukkan kepala kepadanya, dan meninggalkannya sendirian. Kemudian ia masuk sambil menunduk. Ia mendapati dirinya berada di dalam ruangan luas dan gelap. Namun cahaya berwarna jingga tua bersinar dari salah satu sisinya. Tiba-tiba ia merasakan seakan-akan seluruh ruangan itu diterangi cahaya seperti api. Ia mendapati dirinya berhadap-hadapan dengan makhluk yang hodoh rupanya, menyeramkan, hampir-hampir membekukan darah dalam salurannya. Kalaulah ia tidak terus menampakkan diri sebagai orang tua seperti orang tua Najd yang dikenal oleh Dajjal sebelumnya, maka Iblis terkutuk itu mendekatinya tanpa menunduk dan Dajjal mendekatinya tanpa menunduk. Lalu keduanya saling berjabat tangan. Iblis semoga Allah melaknatinya berkata:
“Wahai manusia (tanda) kiamat, aku telah menantimu sejak jutaan tahun. Aku telah membuat persiapan untukmu sejak kemunculan nabi dari Arab ini untuk kita hancurkan umatnya yang menhadang dan merintangi kita. Permusuhan antara kita dan mereka tidak akan hilang. Entah mereka yang menang atau kita yang menang. Kalau kita menang, kita telah mengalahkan Allah. Kalau kita mengalahkan Allah , kita menjadi tuhan bersama-Nya, yang tidak ada skutu bagi kita. Itulah saatnya kita mencipta sebagaimana ia mencipta. Jika tidak, katakan padaku, dari mana Allah mendatangkan makhluk-makhluk ini dan menciptakannya dari kaf dan nun? Pasti Dia belajar dari tuhan sebelum-Nya dan dapat memahami rahsia-rahsianya, kemudian mengkhianatinya dan menciptakan ini dengan apa yang diketahui-Nya dari rahsia-rahsia itu. Aku dan engkau dapat mencapai apa yang telah di capai-Nya hanya dengan memusnahkan umat ini. Allah telah mengampuni Nabi mereka atas dosa-dosanya yang terdahulu dan yang akan datang, memberi mereka malam al-Qadar yang lebih baik dari seribu bulan, memberi mereka tempat wukuf di ‘Arafah. Mereka kembali dari ‘Arafah bagaikan dilahirkan kembali oleh ibunya, memberi mereka ‘istighfar (pemohonan ampunan) dan lalu Dia pun menerima ampunan mereka, dan memberi mereka taubat dan menerima taubat mereka selama belum sakarat. Dia telah memuliakan mereka. Lantas, mengapa kita tidak menguasai dan menghancurkan mereka dengan keinginan nafsu dan cubaan hidup berupa harta, anak, wanita, emas, hukum, kekuasaan dan kedudukan? Kita kirim kepada mereka para pembantu kita dari kalangan syaitan, jin dan manusia untuk menghancurkan mereka semuanya serta merobek Al-Qur’an dalam dada mereka sehingga mereka menjadi Muslim hanya pada nama saja. Kita jadikan orang-orang Yahudi, bangsamu itu, sebagai pemegang kepimpinan serta penerima korban dan tebusan sehingga mereka menetapkan pajak dan memperolehi apa yang dijanjikan pada mereka untuk menguasai Palestina. Dengan begitu, mereka menjadi penguasa seluruh dunia. Aku menjadi sahabatmu yang tersembunyi dan sekutumu di atas ‘arsy dan kekuasaan.”
Bersambong…
No comments:
Post a Comment