Penulis itu mengakhiri tulisannya dengan ungkapan:
“Saya tidak mengesampingkan bahawa pemikiran ini adalah rekaan perisik Rusia untuk menarik perhatian kitapada hal-hal yang tidak penting. Padahal secara peribadi, mereka mengetahui bahawa hal itu dilakukan untuk menghancurkan kita.”
“Saya tidak mengesampingkan bahawa pemikiran ini adalah rekaan perisik Rusia untuk menarik perhatian kitapada hal-hal yang tidak penting. Padahal secara peribadi, mereka mengetahui bahawa hal itu dilakukan untuk menghancurkan kita.”
Di tempat lain mereka mengatakan:
“Beberapa orang yang dapat dipercayai mengkhabarkan kepada saya para penghuni planet –planet lain diduga sebagai para pelayan Masih al-Yahud yang ditunggu-tunggu. Tetapi saya sama sekali tidak mempercayai al-Masih dan seluruh agama. Saya melihat bahawa semua itu merupakan propaganda dan sandiwara dari orang-orang yang mengetahui sifat perbuatan-perbuatan rahsia mereka.”
Kerana Dajjal dikuasai akalnya, segala urusannya diarahkan pada kegiatan mata-mata, yakni demikian itu merupakan intelijen khusus untuk orang tertentu orang-orang yang mengkhabarkan kepadanya bahawa mereka adalah para pelayan Dajjal memang benar. Kalaupun ia beriman kepada Allah, nescaya kebanyakan orang memahami secara pasti karakteristik permainannya, mengapa, dan ke mana arahnya.
Saya melihat bahawa Profesor Anis Manshur telah tertipu, sebagaimana ia menipu dirinya sendiri. Sebab, ia berusaha meraba-raba setiap dalil bagi pemikiran yang telah mantap dikepalanya. Ia mempercayai dengan hatinya. Ia berusaha membelanya dengan segala daya, dengan setiap kaedah ilmiah, juga tanpa kaedah dan tidak ilmiah yang penting adalah pemikiranku. Yang penting adalah “aku”.
[CATITAN: Ketika penulis menghadiri perayaan hari nasional Kerajaan Saudi Arabia (tahun 1413H/92M) atas undangan duta besar Saudi melalui Timbalan Menteri Sayyid Ustaz Abu Bakar Rafi’, penulis bertemu dengan Profesor Anis Manshur. Setelah pertemuan itu, penulis serahkan kepadanya salinan buku penulis, Ihdzaru al-Masikh ad-Dajjal. Ia tidak menolaknya kecuali mempertahankan pemikiran adanya penduduk planet-planet lain yang memerangi bumi kita. Dalam sembilan pertemuan keadaan sikapnya pada piramid-piramid itu, ia meninggalkan seluruh yang ada dalam buku itu berupa data-data penting untuk menolak apa yang saya kemukakan berupa fakta-fakta yang menghancurkan hadis-hadis yang ia bentangkan dalam kedua bukunya, Al-Ladzina Sha’adu dan Al-ladzina Habatu.
Selama Sembilan hari ini, ratusan penelepon membantah saya. Bahkan, kalangan atas menguatkan keabsahan pendapat saya dan fakta-fakta yang saya kemukakan, saya tidak mengingkari keberadaan makhluk di planet lain. Hal hal itu saya tegaskan dalam buku saya Hiwar Sahafi ma’a Jini Muslim (Dialog dengan Jin Islam). Tetapi saya mengingkari hubungan mereka dengan kita, atau akan terjalinnya hubungan di masa akan datang. Kerana masaalah itu berubah menjadi spekulasi, saya punya dua jawapan ilmiah atas Profesor Anis Manshur dalam buku saya, Bi-Hudu’… wa bi-‘Ilm al-Wusul ila Anis Manshur.” ]
Herbert Spencer benar ketika mengatakan:
“Itulah prinsip yang diciptakan untuk merintangi segala infomasi dan menghalangi diskusi yang membangun. Prinsip ini adalah idea pra-konsep dan merupakan jaminan untuk mengekalkan kemanusiaan dalam kebodohan sepenuhnya.”
Benteng piramid Dajjal dan benteng-benteng yang bersambung dengan segitiga syaitan, semoga Allah melaknat keduanya, indah susunannya, dan indah perbuatannya. Sayang sekali, keunikan ini digunakan dalam kejahatan dan demi kejahatan . sama sekali tidak ada sedikitpun digunakan untuk kebaikan.
“Beberapa orang yang dapat dipercayai mengkhabarkan kepada saya para penghuni planet –planet lain diduga sebagai para pelayan Masih al-Yahud yang ditunggu-tunggu. Tetapi saya sama sekali tidak mempercayai al-Masih dan seluruh agama. Saya melihat bahawa semua itu merupakan propaganda dan sandiwara dari orang-orang yang mengetahui sifat perbuatan-perbuatan rahsia mereka.”
Kerana Dajjal dikuasai akalnya, segala urusannya diarahkan pada kegiatan mata-mata, yakni demikian itu merupakan intelijen khusus untuk orang tertentu orang-orang yang mengkhabarkan kepadanya bahawa mereka adalah para pelayan Dajjal memang benar. Kalaupun ia beriman kepada Allah, nescaya kebanyakan orang memahami secara pasti karakteristik permainannya, mengapa, dan ke mana arahnya.
Saya melihat bahawa Profesor Anis Manshur telah tertipu, sebagaimana ia menipu dirinya sendiri. Sebab, ia berusaha meraba-raba setiap dalil bagi pemikiran yang telah mantap dikepalanya. Ia mempercayai dengan hatinya. Ia berusaha membelanya dengan segala daya, dengan setiap kaedah ilmiah, juga tanpa kaedah dan tidak ilmiah yang penting adalah pemikiranku. Yang penting adalah “aku”.
[CATITAN: Ketika penulis menghadiri perayaan hari nasional Kerajaan Saudi Arabia (tahun 1413H/92M) atas undangan duta besar Saudi melalui Timbalan Menteri Sayyid Ustaz Abu Bakar Rafi’, penulis bertemu dengan Profesor Anis Manshur. Setelah pertemuan itu, penulis serahkan kepadanya salinan buku penulis, Ihdzaru al-Masikh ad-Dajjal. Ia tidak menolaknya kecuali mempertahankan pemikiran adanya penduduk planet-planet lain yang memerangi bumi kita. Dalam sembilan pertemuan keadaan sikapnya pada piramid-piramid itu, ia meninggalkan seluruh yang ada dalam buku itu berupa data-data penting untuk menolak apa yang saya kemukakan berupa fakta-fakta yang menghancurkan hadis-hadis yang ia bentangkan dalam kedua bukunya, Al-Ladzina Sha’adu dan Al-ladzina Habatu.
Selama Sembilan hari ini, ratusan penelepon membantah saya. Bahkan, kalangan atas menguatkan keabsahan pendapat saya dan fakta-fakta yang saya kemukakan, saya tidak mengingkari keberadaan makhluk di planet lain. Hal hal itu saya tegaskan dalam buku saya Hiwar Sahafi ma’a Jini Muslim (Dialog dengan Jin Islam). Tetapi saya mengingkari hubungan mereka dengan kita, atau akan terjalinnya hubungan di masa akan datang. Kerana masaalah itu berubah menjadi spekulasi, saya punya dua jawapan ilmiah atas Profesor Anis Manshur dalam buku saya, Bi-Hudu’… wa bi-‘Ilm al-Wusul ila Anis Manshur.” ]
Herbert Spencer benar ketika mengatakan:
“Itulah prinsip yang diciptakan untuk merintangi segala infomasi dan menghalangi diskusi yang membangun. Prinsip ini adalah idea pra-konsep dan merupakan jaminan untuk mengekalkan kemanusiaan dalam kebodohan sepenuhnya.”
Benteng piramid Dajjal dan benteng-benteng yang bersambung dengan segitiga syaitan, semoga Allah melaknat keduanya, indah susunannya, dan indah perbuatannya. Sayang sekali, keunikan ini digunakan dalam kejahatan dan demi kejahatan . sama sekali tidak ada sedikitpun digunakan untuk kebaikan.
No comments:
Post a Comment