Monday, March 28, 2011

Samb: Hakikat Kedua

Jurutera Fry mencuba menceritakan pengalamannya. Ia berkata:

“Saya fikir, suara itu adalah ucapan seorang pelaut Amerika. Saya pernah mendengar suara itu. Namun, sekan-akan ia dapat membaca fikiran saya dan berkata: ‘Bukan. Saya bukan orang Amerika seperti dirimu. Aku hanya diminta berbicara kepadamu dalam bahasamu sendiri. Jika benar apa yang engkau katakan bahawa aku seperti orang Amerika, maka ini bererti bahawa usahaku untuk mempelajari bahawa Amerika selama dua tahun dengan sungguh-sungguh sudah berhasil dengan baik. Sebetulnya, wahai fulan, aku belum pernah mengunjungi planetmu ini. sebelum dapat menyesuaikan diri dengan udara bumi dan kekuatan gravitinya, aku akan kembali lagi pada empat tahun kemudian. Tujuan perjalanan ini adalah mengkaji kemampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan. Kami ingin mengkaji sejauh mana kemampuan manusia mempersiapkan kemampuan intelektualnya untuk memahami pemikiran-pemikiran yang berbeza dari pemikiran-pemikiran masa kini. Wahai fulan, para pendahulu kami telah melakukan banyak perjalanan ke bumi selama berabad-abad lalu. Tetapi mereka gagal mencapai tujuannya. Kini kami ingin melihat kesempatan baik. Orang-orang di sini lebih baik daripada sebelumnya. Kami ingin memberikan bantuan kepada penduduk bumi untuk menggapai kemajuan.”

Fry melanjutkan penuturannya:

“Saya perhatikan suara itu, dan saya kehairanan. Kedua kaki saya terpaku pada tanah lapang berpasir. Tiba-tiba suara itu datang lagi, ‘Kuakui bahawa engkau sukar mendengar suaraku dengan baik, dan engkau berdiri di atas pasir. Kukira, lebih baik engaku melakukan perjalanan bersama kami. Lihatlah piring terbang kami ini hanya berupa kapsul yang dikendalikan dari jauh! Benda ini dirancang sebagai pesawat angkut. Di dalamnya terdapat kamar dengan beberapa kerusi untuk para pelancong. Saya berada di ruang kemudi dan pesawat induk, seperti kapal induk kamu yang di bumi, pada ketinggian 1,450 kilometer.”

“Setelah selesai memberi penjelasan menarik itu, bahgian bawah permukaan pesawat itu terbuka ke dalam. Dari celah itu, dengan suatu daya tarikan, saya menuju sebuah kamar yang panjangnya 2.70 meter dan lebarnya 2.10 meter. Di dalamnya terdapat beberapa kerusi dengan sandaran. Setelah itu, pemilik suara itu menawarkan saya untuk melakukan perjalanan ke New York pergi-balik selama setengah jam saja. Tentu saja, saya menerima tawaran menarik itu. Saya mengalami puncak kebingungan. Saya pegang tempat duduk saya yang dilekatkan pada lantai kamar, seperti kerusi di pesawat terbang. Tanpa saya sedari, kedua tangan saya melekat. Sesaat kemudian, bumi makin menjauh dengan kecepatan luar biasa yang tidak mungkin dibayangkan.

Yang lebih menghairankan, saya tidak merasakan pengaruh apapun dari kecepatan luar biasa yang menerbangkan pesawat itu. Bahkan, saya merasakan seolah-olah pesawat itu tidak bergerak, tetapi bumi dan pemandangan itulah yang bergerak dan menjauh. Yang berpengaruh pada diri saya, pada saat pesawat itu terbang, adalah muncul di hadapan saya gemerlapan cahaya kota Las Crose dari sudut bawah sebelah kiri pintu masuk pesawat yang berubah menjadi benda bening. Ketika saya tegaskan pengalaman saya bahawa kami mencapai ketinggian 3.300 meter dalam sekejap, dalam dua atau tiga detik saja, saya kira mustahil tidak merasakan kecepatan pesawat yang luar biasa ketika naik. Saya merasakan tidak dapat menguasai diri saya dan tidak sabar untuk menanyakan ehwal sebab-sebab tidak merasakan sesuatu apapun dari kecepatan luar biasa itu. Maka suara yang sama menjawab pertanyaku,

“Daya dorong yang menggerakkan pesawat dalam kecepatan tinggi kira-kira sama seperti medan gravity. Medan gravity itu tidak hanya mempengaruhi atom-atom dinding luar pesawat bahkan mempengaruhi atom dari benda-benda yang ada dalam pesawat itu, seperti tubuhku sebagai pilot pesawat dan para pelancong lain di dalamnya sepertimu. Tenaga ini tetap sesuai dengan masa, mengingat gravity bumi bekerja pada strutur pesawat dan apa yang ada di dalamnya tanpa berkurang. Tenaga permulaan di antara tempat duduk dan badan adalah tetap, tetapi memiliki satu pembatasan. Tenaga ini berkurang kerana berkurangnya medan garviti bumi. Ketika jarak yang memisahkan antara pesawat itu dan bola bumi bertambah, sehubungan dengan perjalanan di antara bintang-bintang, semakin jauh antara planet-planet dan pusat-pusat gravitinya, serta dihitung dengan perhitungan tahun cahaya, maka penting membuat medan gravity buatan.”


Bersambong…


No comments:

Post a Comment