Sunday, February 20, 2011

BAB 3 BENTENG DAJJAL DI SEGITIGA BERMUDA DAN MASAALAH MESIR

Planet tempat kita hidup adalah bumi. Allah memberinya nama demikian ini sejak penciptaannya. Perhatikan firman-Nya:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan mejadikan seorang khalifah di (muka) bumi.” (Erti Surah Al-Baqarah: 30)

Bumi memuat tanah (daratan) dan juga air atau tanah (daratan) yang mengapung di dua lautan yang melingkupinya. Satu lautan air dan lainnya lautan udara. Masing-masing lautan itu menyebabkan tekanan pada tubuh manusia. Di udara dan di atas permukaan bumi, udara memberikan tekanan pada tubuh sebanyak 15 paun setiap satu inci persegi dari tubuh.

Tekanan ini adalah timbangan tabung udara yang ukurannya adalah satu inci persegi pada permukaan bumi dan akan naik ke udara yang dapat melebihi batasnya. Demikian pula tekanan dalam air, iaitu berat satu silinder air laut yang permukaan bawahnya adalah satu inci persegi di dalam laut, sedangkan permukaan atasnya pada permukaan laut.

Dajjal sangat pandai berinteraksi dengan air, belayar, menyelam dan berenang. Bagaimana tidak, ia adalah anak pulau hijau itu. Jika anggota perkumpulan penyelam di Califonia, pada tahun 1959 M, telah mencatat rekod dalam menahan nafasnya di dalam laut selama 13 detik dan 42,5 saat untuk kedua kalinya, maka Dajjal lebih mahir lagi. Ia termasuk orang yang menyedari bahawa bumi hanyalah daratan kecil di tengah samudera. Oleh kerana itu, diperlukan usaha ilmiah untuk berinteraksi dengan air, terutama ketika menyelam. Khususnya, tekanan pada tubuh manusia pada permukaan air mencapai 14,6 paun pada setiap inci persegi dari tubuh manusia. Itu adalah tekanan udara untuk setiap 33 kaki. Atas dasar itu, maka tekanan tersebut mencapai lebih dari 150 tekanan udara pada kedalaman 5,000 kaki. Ini tekanan yang besar sekali.

Tekanan itu menekan dada manusia sehingga mencecah keleluasan bernafas, sekalipun penyelam menggunakan tabung udara. [ dari makalah “Penyelamat dan Para Penyelam”, Dr. Ahmad Zaki, Majallah al-Arabi, hlm.29, edisi 191, Ramadhan 1394 H atau Oktober 1974 M] kelak, kita dapat turun sampai ke dalaman 600 kaki di bawah permukaan air dengan menggunakan alat penyelam.

[CATITAN: Kedalaman standard yang dicapai pelaut Inggeris pada tahun 1956 M ketika mengadakan penyelidikan minyak di laut Utara. Setelah itu, ada sebahgian pelaut yang menyelam sampai ke kedalaman 1.000 kaki yang lebih berbahaya. Mereka pun mati.]

Padahal, sejak puluhan atau ratusan tahun sebelumnya, Dajjal telah mengetahui peralatan yang kemudian di kenal dengan nama “bathsphere” dan “bathy scaphe”. Selanjutnya, alat itu dikenali dengan nama kapal selam. Jika kapal selam biasa dapat mencapai kedalaman 700 kaki lebih sedikit, dengan keterbatasan pandangan dan gerak khususnya ketika mencapai 1.000 kaki di bawah permukaan air, maka Dajjal telah berkelana di dasar laut di bawah 2.000 dan 3.000 kaki bersama para pengawalnya di dalam laboratorium bergerak. Laboratorium itu mempunyai jendela kaca. Di laboratorium itu mereka mempelajari makhluk-makhluk hidup laut dan dasarnya.

“Demi Allah. Orang itu genius. Saya tidak memungkiri kemampuannya. Tetapi ia seorang genius yang jahat.”

Terdapat peninggalan-peninggalan tertulis langka, yang ditemuikan oleh orang-orang Arab kaya yang selamanya menetap di Jerman, dan saya telah menelaah beberapa lembar darinya, berupa risalah pendek yang berjudul “ Percikan dalam Berita Kejahatan Manusia” Risalah itu ditulis seorang ilmuan Muslim bernama al-Kamil bin Rih al-Barr.

[CATITAN: Beliau termasuk ulama abad ke lima Hijrah. Ia bermukim di Baghdad, dan banyak karyanya di rampas tentera Tartar dan raja-raja barat.] Ilmuan Muslim itu berkata:

“Jin dan syaitan membantu orang yang mencintai ahli fitnah. Di akhir zaman nanti, ia dikenali dengan nama Dajjal yakni anak jin, syaitan dan manusia. Ia menginginkan kerajaan seperti Nabi Sulaiman, Para jin dan syaitan membangun istana laut yang besar dari besi, mutiara dan marmar untuknya dengan mengecualikan aturan laut dan memudahkan segala urusannya. Hal itu merupakan ketentuan Allah bagi orang yang menginginkan kejahatan. Dia membentangkan baginya kesesatan dan kejahatan. Allah akan menghinakannya melalui tangan Imam Mahdi, manusia terbaik.

Al- Masih mengenali ehwalnya dalam Al-Qur’an yang menyebut bahawa ia merupakan petanda kiamat. Kiamat datang satu period sesudahnya pada abad-abad yang penuh peristiwa. Kemudian hal itu akan datang.”

[CATITAN: Anehnya , manuskrip tersebut yang hanya berjumlah 13 lembar yang sudah rusak, berumur sekita seratus tahun. Sebahgian besar darinya telah terhapus atau dimakan usia. Jelaslah bahawa manuskrip itu dinukil dari tulisan asli yang sudah kuno, baik berupa sebuah buku mahupun risalah sederhana. Pemilik manuskrip menyalinnya kembali.]

Pada tulisan itu juga, yang dibuat dalam bahasa sajak, ada teks yang berbunyi: “Dajjal mempunyai mata besar.’ Ia bersembunyi didaratan dan lautan, di tanah berkerikil,’ di kerajaan syaitan terkutuk.”

[CATITAN: Al-Hadrah adalah bisul yang keluar dari kelopak mata atau lebih tepatnya, di dalam kelopak mata. Ad-Hadrah juga bererti mata besar tebal, dan keras, atau pandangan tajam.

-Banyak kerikil. Mungkin itu adalah symbol dasar samudera.

-Yakni asy-syaitan ar-rajim.]

Para pengikutnya bekerja dihadapannya dengan paksaan dan membangun istana untuk si laknat di akhir zaman. [CATITAN: Ungkapan manuskrip itu kemudian terhapus di makan waktu.]
Bersambong...

No comments:

Post a Comment