Monday, February 28, 2011

Samb: ke 4 Benteng Selinder dan Masalah Mesir

Maka Dajjal pun marah kepada Mesir. Betapa tidak! Gambaran terbaik tentang Mesir dikemukakan oleh Amr bin al-Ash, ketika menakluknya, dalam suratnya kepada Amir al-Mu’minin, Umar bin al-Khattab:

“Mesir adalah tanah kering dan subur, dikelilingi gunung dan padang pasir. Di tengah-tengahnya terbentang Sungai Nil yang membawa berkat setiap saat. Sungai itu mengalir dengan airnya yang kadang-kadang banyak dan kadang-kadang pula berkurangan, bagaikan peredaran matahari dan bulan, memiliki masa makmur dan banyak yang mengambil berkatnya. Sumber air bumi melenggangkan alirannya sehingga, jika ombaknya membesar, air meluap ke kedua tepinya.

Tidak mungkin menyeberangi dari sesuatu kampung ke kampung lain tanpa menumpang perahu kecil dan sampan. Jika airnya melimpah, kembali seperti keadaan asal, dan meluap, maka orang-orang membajak tanah dan menanam beneh. Ketika tumbuh tunas, embun memberinya minum dan tanah lembap memberinya makan. Di samping itu , wahai Amir al-Mu’minin, Mesir adalah mutiara, zamrud, sutera, dan minyak ambar. Maha Suci Allah yang melakukan apa yang dikehendaki-Nya.”

Bagaimana mungkin Dajjal tidak marah pada Mesir dan penduduknya serta membenci mereka? Pelajaran terpenting yang di petik Dajjal dari beberapa dukun adalah bahawa pyramid terbesar merupakan simpanan rahsia dan gudang ilmu pengetahuan. Ia mengetahui, sebelum ilmuwan Perancis, M. Bovis bahawa bangunan-bangunan yang didirikan mirip piramid terbesar itu dibangun dengan cara yang sama d atas pusat megnetik yang mengalir dari kutub utara ke kutub selatan. Yang demikian itu menghasilkan medan-medan tenaga yang sekurang-kurangnya nampak kesannya di dalam: Mengawetkan daging, menjaga kesegaran makanan, menajam pisau, menjernihkan air, menumbuhkan tanaman, dan mempercepatkan pendebuan bunga. Dajjal telah mengetahui, sejak ratusan tahun bahawa binatang apa pun yang mati dikamar raja di dalam piramid terbesar itu tidak akan busuk, hanya mengering seperti diawetkan.

[CATITAN: Pada masa sekarang dan sejak beberapa waktu dulu, seorang peneliti Perancis, Carry Bovis, membangun sebuah piramid kecil setinggi 2,5 kaki dari permukaan tanah. Di dalamnya, tepat di bawah puncaknya, di letakkan bangkai kucing. Bangkai itu di letakkan pada sepertiga bahgian atas piramid terbesar. Bangkai kucing itu benar-benar mengering, tidak menjadi busuk, bahkan berubah menjadi mumia.]

Dajjal, semoga Allah melaknatnya, benar-benar mengetahui bahawa agar kita mengetahui sebab terjadinya suatu peristiwa, kita harus mengetahui sedikit tentang medan-medan tenaga, potensi elektromagnetik, sinar gamma, sinar kosmik, cairan-cairan kimia, dan struktur logam. Maka wawasanpun menjadi luas, dan ekspedisi-ekspadisi pun mulai dapat dilakukan. Ia mengetahui segala sesuatu yang terjadi melalui tangannya, memiliki kemampuan dalam pelbagai hal, dan mencipta peralatan. Bukankah sebelumnya ia pernah berkata kepada Musa:

“Aku mengetahui apa yang belum mereka ketahui.” (Erti surahToha: 96)

Dua orang ilmuwan, Bill Schul dan Ed Pettit, mengatakan:

“Dikatakan bahawa segala sesuatu di dunia ini berlawanan. Atas dasar itu, kadang-kadang ada bahaya bagi piramid di suatu tempat, atau kadang-kadang ada bentuk lain yang bekerja melawan kebaikan manusia. Jika masaalah demikian, maka sebaiknya kita menyakini bahawa ia tetap akan terkubur di alam ghaib selamanya.” [Al-Quwwah as-Sirriyyah li al-Ahram, terjemahan Amin Salamah, hlm.98.] Lihat, apakah pengetahuan tentang sesuatu telah sampai kepada pendengaran mereka? Atau apakah perkataan mereka hanya secara kebetulan atau main-main? Kemudian, siapa yang akan tetap terkubur itu, apakah Dajjal atau benteng piramidnya?

Menurut hemah penulis, kedua ilmuwan itu melontarkan dugaan yang terlalu jauh. Benteng piramid Dajjal akan tetap terkubur, dan kemudian dihancurkan sebelum muncul kepermukaan. Benteng itu tidak akan muncul selamanya. Keberadaan piramid dalam air atau di atas permukaan air merupakan paduan potensi tenaga yang menakutkan + kesenangan hidup dan rahsianya.

Profesor Michel Guaquelin, dalam bukunya ‘as-Sa’at al-Kawniyyah’, mengatakan, “Air itu tidak hanya mengalir dalam bumi kita sahaja, melainkan juga dalam kehidupan kita.” Selanjutnya ia mengatakan, “Makhluk-makhluk hidup di alam ini tampak seperti benda-benda yang melekat pada tabung-tabung kimia. Di dalamnya potensi-potensi alam bekerja melalui air yang terdapat di dalam tubuh.”

Kedua peneliti itu, Bill Schul dan Ed Pettit, mengatakan bahawa Inez Petttit pernah menggunakan air yang tersimpan di dalam pyramid selama dua minggu untuk mencuci wajahnya. Ia tidak menggunakan alat-alat kecantikan yang lain. Setelah lima minggu, mulai teman-teman wanitanya mengatakan padanya, “Wahai temanku Inez, apa yang engkau pergunakan untuk merawat wajahmu? Sungguh kulitmu halus sekali.” [Al-Quwwah as-Sirriyyah li al-Ahram,terjemahan Amin Salamah hlm. 98.]


Bersambong…

No comments:

Post a Comment